“FAKTOR-FAKTOR KESELAMATAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH SUKOHARJO”

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TA 2019/2020 SEMESTER GANJIL

oleh : dr. Ahmad Supriyanto, MM (Dosen Prodi ARS UKH)

Pengabdian masyarakat merupakan kewajiban dosen dalam kontribusi melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen Universitas Kusuma Husada Surakarta dan mahasiswa pada semester ini memutuskan untuk melakukan pengabdian kepada Masyarakat Faktor-Faktor Keselamatan Pasien Di Rs Pku Muhammadiyah Sukoharjo. Keselamatan pasien bukan hanya regulasi di atas kertas, namun dipengaruhi oleh budaya individu dan sistem yang berjalan di dalam organisasi tersebut. Keselamatan pasien diharapkan bena-benar menjadi budaya yang melekat pada petugas kesehatan di rumah sakit, sehigga harus mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keselamatan pasien, untuk mengetahui fakto-faktor keselamatan pada pasien RSUD PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Pengabdian ini dengan sosialisasi di RSUD PKU Muhammadiyah Sukoharjo dan sasaran pada tenaga rumah sakit. Penelitian dapat meningkatkan pengetahuan tentang faktor-faktor keselamatan pada pasien di RSUD PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Berdasarkan laporan IOM tahun 1999 tentang masalah keselamatan pasien yang menghebohkan dunia kesehatan mendorong banyak pihak berupaya melakukan hal untuk memperbaiki kualitas pelayanan terutama yang berhubungan dengan keselamatan pasien. Para peneliti dalam bidang keperawatan berusaha mengembangkan indikator mutu pelayanan keperawatan yang potensial bersifat sensitif terhadap kepegawaian. Needleman, et al. (2006) melakukan penelitian mengenai staffing dan adverse outcomes. Pada penelitian tersebut dilakukan analisis regresi untuk mengetahui hubungan variabel-variabelnya dan ditemukan adanya hubungan antara (1) lama tinggal/ lengths-of-stay , infeksi saluran kemih, pneumonia yang diperoleh di rumah sakit, perdarahan saluran pencernaan atas, renjatan, atau henti jantung pada pasien-pasien penyakit dalam, dan (2) failure to rescue , yang didefinisikan sebagai kematian pasien yang disebabkan oleh salah satu komplikasi yang mengancam kehidupan yaitu pneumonia, renjatan atau henti jantung, perdarahan saluran pencernaan atas, sepsis atau thrombosis vena dalam pada pasien-pasien bedah.

Adapun faktor yang mempengaruhi tercapainya sasaran keselamatan pasien adalah tingkat pengetahuan perawat, sikap perawat, dan fasilitas di rumah sakit:

  1. Faktor Individu: pengalaman kerja dan pendidikan tidak memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien, hal ini berarti semakin lama waktu bekerja dan semakin tinggi tingkat pendidikan tidak menjamin semakin tingginya kesadaran perawat untuk melaporkan insiden keselamatan pasien karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan perawat tentang pelaporan insiden keselamatan pasien.
  2. Faktor Psikologi: persepsi perawat baik tentang evaluasi dan interpretasi dalam hal tidak setuju menganggap insiden keselamatan pasien merupakan hal yang sepeleh maka akan berdampak pada pelaporan insiden keselamatan pasien pada perawat semakin baik. Perawat menyatakan setuju bahwa khawatir dengan tindakan hukum dipengadilan yang dijalani setelah melaporkan insiden keselamatan pasien. Persepsi selektiv buruk perawat bahwa insiden keselamatan pasien yang dilakukan dibahas dalam forum terbuka. Sikap dan motivasi tidak memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien, hal ini berarti sikap yang positif dan motivasi yang tinggi dari seorang perawat belum tentu mempengaruhi kinerja perawat dalam pelaporan insiden keselamatan pasien.
  3. Faktor Organisasi: pengaruh kepemimpinan positif dalam hal sikap dan persepsi kepemimpinan khususnya hubungan kerja pimpinan dengan staff sangat efektif akan mempengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien, hal ini berarti kepemimpinan yang positif menjamin kinerja perawat baik dalam hal pelaporan insiden keselamatan pasien, akan tetapi kepribadian pemimpin dalam hal peluang pemimpin membantu staff bahkan menggunakan “biaya sendiri” dalam penilaian sedang. Pemimpin kadang-kadang menunjukkan kepuasan terhadap tugas yang sudah dilakukan staff.
  4. Faktor Lama Bekerja: lama kerja adalah salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi seseorang berperilaku (Green, 1980) dalam Notoadmodjo (1993). Lama kerja seseorang dapat dihubungkan dengan pengalaman yang diperoleh di tempat kerja, semakin lama bekerja semakin mahir. Menurut teori Anderson dalam Notoadmodjo (2012) bahwa, dimana ia berada semakin lama pengalaman kerja seseorang, maka semakin terampil, dan biasanya semakin lama semakin mudah ia memahami tugas, sehingga memberi peluang untuk meningkatkan prestasi serta beradaptasi dengan lingkungan seseorang maka pengalaman yang diperoleh akan semakin baik.
  5. Faktor Pengetahuan: kemampuan organisasi untuk meningkatkan mutu melalui aspek keselamatan pasien dipengaruhi oleh faktor individu. Pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien merupakan kunci utama dalam memastikan perawatan yang aman. Faktor pengetahuan perawat dan komitmen organisasi memberikan pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja perawat di rumah sakit.
  6. Sikap Perawat: sikap merupakan predisposisi dari suatu tindakan. Sikap diartikan sebagai reaksi atau respon yang ada dalam diri seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. faktor yang dapat mempengaruhi sikap positif seseorang diantaranya adalah pengalaman pribadi dalam hal ini dapat berkaitan dengan pengalaman kerja seseorang, pengaruh orang yang dianggap penting yaitu bagaimana pengaruh kepala ruang terhadap perawat pelaksana, pengaruh kebudayaan yaitu bagaimana budaya organisasi di lingkungan tersebut dan faktor emosional terkait dengan emosi yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek.

 

Daftar Pustaka

Nursery., & Champaca, M, S. (2018). Pelaksanaan Enam Sasaran Keselamatan Pasien Oleh Perawat Dalam Mencegah Adverse Event Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi). 3(2),1-10.

Pambudi, W. D. Y., Sutriningsih, A., & Yasin, F.D.D. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawat Dalam Penerapan 6 Skp (Sasaran Keselamatan Pasien) Pada Akreditasi Jci (Joint Commission International) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluya Malang. Jurnal Ilmiah Keperawatan. 3(1), 729-747.

Sarasanti, J., Soepangat, S., & Hutapea, F . (2018). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien Oleh Paramedis Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Jakarta. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan. 8(2), 1-8.

You might also like More from author

Leave A Reply

Your email address will not be published.