PKM Semester Genap TA 2018/2019 “UPAYA PROMOSI KESEHATAN SOSIALISASI PENANGANAN KEGAWATDARURATAN KERACUNANMAKANAN PADA BALITA” oleh Ratih Dwilestari Puji U, S.Kep., Ns., M.Kep & Noerma Shovie R, S.Kep., Ns., M.Kep (Dosen Prodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners)

Racun dalam makanan dapat berasal dari bahan makanan nabati maupun hewani. Gejala saat mengalami keracunan makanan dimulai dengan mual yang hebat dan muntah-muntah. Pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama keracunan makanan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pelaksanaan tindakan pertolongan pertama keracunan makanan. Laporan kasus kejadian luar biasa (KLB) yang dikeluarkan oleh BPOM tahun 2016 menyatakan bahwa 16,35% keracunan makanan di Indonesia berasal dari pangan jajanan di sekolah dan sebanyak 42,14% berasal dari jajanan yang dibuat dari pangan rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menguji kualitas jajanan anak sekolah dasar secara mikrobiologi.

Kata Kunci : Keracunan, Mikrobiologi